RINDU AKAN DESAKU
Hiruk piruk suara bising menjadi tawaran setiap hari,suara mesin dan manusia yang tak memperdulikan sesama, membuat saya jenuh dngan kehidupan yang semu,hati tetap tidak bisa ingkar akan kehidupan damai di desa,keharmonisan di keluarga , menjadi ingatan khusus akan kata ''rumahkau adalah surgaku'',walau banyak sekali keterbatasan dari segala failitas yang ada,masyarakat yang lugu membuat hati ingin tersenyum,tergelitik akan sifat mereka yang tidak neko2,pemuda yang masih memegang norma agama adalah kesuksesan tersendiri dalam mencapai generasi yang madani,suara hewan ternak, yang tiap pagi dan sore di gembalakan, membuat membuat suasana lebih tenang dan damai bila di banding dengan suara bising mesin dan pesawat,karna memang kami hidup ditengah2 kota peindustrian,pusing dan pening bercampurkan kesal keda siapa kam nmegadu,bila di kampung hlaman terdapat orang tua dan sanak saudar yang menghibur,hijaunya taman dan sawah didesaku kini tak nampak lagi karna di gantikn dengan gurun yang gersang ,segersang pemeikira mayarakatnya,cit-cit cuitnya burubg di samping rumah menjadi suasana yang jauh bak berharap dalam mimpi,senyum tawa anak ecl dideso membuat hati ini tergeitik,dibumbui dengan suasan a hanagt,kebersamaan selalu di utamakan dalam pergaulan,''mangan ora mangan sng penting kumpul'',adalh kat yang tepat bagi mereka yang sedang yik dan bercengkarama daam lingkungan keluarga ,teman kerabat,masyarkat,
HAL SANGAT MUSTAHIL TERJADI HIDUP DI KOTA,
mementingkan dri sendiri,tak peduli agi bagi sesama.
